Selasa, 07 April 2015

QAWA'ID AL-FIQHIYYAH; KAIDAH-KAIDAH YANG UMUM

ASSALAMU’ALAIKUM kawan-kawan,,,,  pada kesempatan ini saya akan memposting 40 kaidah-kaidah yang umum digunakan. kaidah ini ialah kaidah vesi kitab "al-asybah wa an-nazhair ala al-madzhan imam as-syafi'i". langsung aja yah,, ni dia kaidah beserta terjemahahnnya:
قواعد كلّية
1.    اَلْاِجْتِهَادُ لَا يَنْقُضُ بِالْاِجْتِهَادِ
Ijtihad yang telah lama tidak dibatalkan dengan ijtihad yang kemudian
2.    إِذَا اجْتَمَعَ الْحَلَالُ وَ الْحَرَامُ غُلِبَ الْحَرَامُ
Apabila berkumpul antara yang halal dan yang haram pada waktu yang sama maka dimenangkan yang haram
3.    الإِيْثَارُ بِالْقُرْبِ مَكْرُوْهٌ وَفِيْ غَيْرِهَا مَحْبُوْبٌ
Mengutamakan orang lain pada masalah ibadah adalah makruh dan pada masalah lainnya ialah disenangi
4.    التَّبِعُ تَابِعٌ
Pengikut itu hukumnya tetap sebagai yang mengikuti
5.    تَصَرُّفُ الْاِمَامِ عَلَى الرَّعْيَةِ مَنُوْطٌ بِالْمَصْلَحَةِ
Kebijakan seorang pemimpin terhadap rakyatnya bergantung kepada kemaslahatan
6.    الْحُدُوْدُ تَسْقُطُ بِالشُّبْهَاتِ
Sanksi had gugur (tertolak) karena adanya syubhat
7.    الْحُرُّ لَا يَدْخُلُ تَحْتَ الْيَدِ
Orang yang merdeka tidak masuk dalam kekuasaan
8.    الْحَرِيْمُ لَهُ حُكْمٌ مَا هُوَ حَرِيْمٌ لَهُ
Hukum untuk menjaga sesuatu sama dengan yang dijaga
9.    إِذَا اجْتَمَعَ اَمْرَانِ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ وَ لَمْ يَخْتَلِفْ مَقْصُوْدُهُمَا دَخَلَ اَحَدَهُمَا فِي الآخَرِ غَلِبًا
Apabila berkumpul dua perkara dari satu jenis dan maksudnya tidak berbeda, maka hukum salah satunya dimasukan kepada hukum yang lainnya
10.   اِعْمَلُ الْكَلَامِ اَوْلَى مِنْ إِهْمَالِهَا
Mengamalkan suatu kalimat lebih utama daripada mengabaikannya
11.   الْخَرَاجُ بِاالضَّمَانِ
Hak mendapatkan hasil disebabkan oleh keharusan menanggung kerugian
12.   الْخُرُوْجُ مِنَ الْخِلَافِ مُسْتَحَبٌّ
Keluar dari sesuatu yang diperselisihkan itu disenang/lebih utama
13.   الدَّفْعُ اَقْوَى مِنَ الرَّفْعِ
Menolak itu lebih baik daripada mengangkat
14.   الرُّخْصُ لَا تُنَاطُ بِالْمَعَاصِى
Keringanan tidak dihubungkan dengan kemaksiatan
15.   الرُّخْصُ لَا تُنَاطُ بِالشَّكِّ
Keringanan tidak dikaitkan dengan keragu-raguan
16.   الرِّضَا بِالشَّئِ رِضَا بِمَا يَتَوَلَّدُ مِنْهُ
Rela terhadap sesuatu ialah rela pula terhadap apa yang timbul darinya
17.   السُّؤَالُ مُعَادٌ فِى الْجَوَابِ
Pertanyaan itu diulang di dalam jawaban
18.   لَا يُنْسَبُ اِلَى سَاكِتٍ قَوْلٌ
Tidak dapat diserupakan kepada yang diam suatu perkataan
19.   مَا كَانَ اَكْثَرَ فِعْلًا كَانَ اَكْثَرَ فَضْلًا
Apa yang lebih banyak perbuatannya, maka lebih banyak keutamaannya
20.   الْمُتَعَدِّى اَفْضَلُ مِنَ الْقَاصِرِ
Perkara sosial lebih utama daripada perkara peribadi
21.   الْفَرْضُ اَفْضَلُ مِنَ النَّفْلِ
Fardu lebih utama dibanding sunnah
22.   الْفَضِيْلَةُ الْمُتَعَلِّقَةُ بِذَاتِ الْعِبَادَةِ  اَوْلَى مِنَ الْمُتَعَلِّقَةِ بِمَكَانِهَا
Keutamaan dengan dzat suatu ibadah lebih utama daripada keutamaan dengan tempatnya
23.   الْوَاجِبُ لَا يُتْرَكُ إِلَّا لِوَاجِبٍ
Suatu yang wajib tidak bisa ditinggalkan kecuali karena kewajiban yang lain
24.   مَا اَوْجَبَ اَعْظَمَ الْاَمْرَيْنِ بِخُصُوصِهِ لَا يُوْجِبُ دُوْنَهُمَا بِعُمُومِهِ
Apa yang wajibnya lebih besar dari dua perkara karena kekhususannya maka tidak menjadikan wajib yang lebih ringan karena keumumannya
25.   مَا ثَبَتَ بِالشَّرْعِ مُقَدَّمٌ عَلَى مَا وَجَبَ بِالشَّرْطٍ
Apa yang tetap menurut Syara’ diutamakan dari kewajiban dengan syarat
26.   مَا حَرُمَ اِسْتِعْمَالُهُ حَرُمَ اِتِّخَاذُهُ
Yang haram digunakan haram memperolehnya
27.   مَا حَرُمَ أَخْذُهُ حَرُمَ إِعْطَاؤُهُ
Yang haram diambil haram diberikannya
28.   اَلْمَشْغُوْلُ لَا يُشْغَلُ
Apa yang sedang menjadi objek perbuatan tertentu tidak boleh dijadikan objek yang lain
29.   اَلْمُكَبَّرُ لَا يُكَبَّرُ
Yang sudah besar tidak dibesarkan
30.   مَنِ اسْتَعْجَلَ شَيْئًا قَبْلَ أَوَانِهِ عُوْقِبَ بِحِرْمَانِهِ
Siapa yang menyegerakan sesuatu sebelum waktunya tidak mendapatkan sesuatu  itu
31.   النَّفْلُ أَوْسَعُ مِنَ الْفَرْضِ
Perkara sunnah lebih dimudahkan daripada fardu
32.   اَلْوِلَايَةُ الْخَاصَّةُ أَقْوَى مِنَ الْوِلَايَةِ الْعَامَةِ
Kekuasaan khusus lebih kuat dari kekuasaan umum
33.   لَا عِبْرَةَ بِالظَّنِ الْبَيِّنُ خَطَؤُهُ
Tidak sah hukum yang didasari persangkaan yang salah
34.   اَلْاِشْتِغَالُ بِغَيْرِ الْمَقْصُوْدِ إِعْرَاضٌ عَنِ الْمَقْصُوْدِ
Berbuat bukan dimaksud berarti berpaling (batal) dari yang dimaksud
35.   لَا يُنْكَرُ الْمُخْتَلَفَ فِيْهِ وَ إِنَّمَا يُنْكَرُ الْمُجْمَعُ عَلَيْهِ
Tidak diingkari hal yang masih khilafiyyah tetapi diingkari yang sudah ijma’ atasnya
36.   يَدْخُلُ الْقَوِيُّ عَلَى الضَّعِيْفِ وَ لَا عَكْسُ
Yang kuat mencakup yang lemah dan tidak sebaliknya
37.   يُغْتَفَرُ فِي الْوَسَائِلِ مَالَا يُغْتَفَرُ فِي الْمَقَاصِدِ
Dimaafkan pada sarana dan tidak pada yang dimaksud
38.   اَلْمَيْسُوْرُ لَا يَسْقُطُ بِالْمَعْسُوْرِ
Yang mudah tidak gugur karena yang sukar
39.   مَا لَا يَقْبَلُ التَّبْعِيْضَ فَاخْتِيَارُ بَعْضِهِ كَاخْتِيَارِ كُلِّهِ وَ إِسْقَاطُ بَعْضِهِ كَإِسْقَاطِ كُلِّهِ
Pada hal yang tidak dapat dibagi, mengusahakan sebagian seperti mengusahakan seluruhnya, menggugurkan sebagian sama dengan menggugurkan seluruhnya
40.   إِذَا اِجْتَمَعَ السَّبَبُ وَ الْغُرُوْرُ وَ الْمُبَاشَرَةُ قُدِّمَتِ الْمُبَاشَرَةُ
Apabila berkumpul antara sebab, tipu daya, dan pelaksanaan langsung, didahulukan pelaksanaan langsung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar